Jenis Usaha Penerima Banpres Produktif Didominasi Pedagang Eceran
Hasil Survey Kementerian Koperasi dan UKM lewat Team Nasional Pemercepatan Pengendalian Kemiskinan (TNP2K) ke 1.261 usaha mikro didapat 37,7 % yang menerima Kontribusi Pemerintahan Untuk Aktor Usaha Mikro (BPUM BanPres Produktif) ialah pedagang ketengan.
Cara Mendeposit Disebuah Situs Permainan Perjudian Secara Online
Diambil dari penilaian penerapan BPUM BanPres Produktif, Selasa (22/12/2020), kecuali pedagang ketengan yang terima Banpres produktif, ada 16,5 % tipe usaha penyuplai minuman dan makanan, industri minuman dan makanan 14,3 %,
Sekitar 14,3 % tipe usaha pertanian, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Selanjutnya industri tekstil atau baju jadi dan kulit 5,4 %, reparasi smartphone dan jual pulsa 2,5 %.
Lalu tipe usaha reparasi atau perawatan mobil dan sepeda motor 1,9 %, layanan binatu 1,3 %, salon dan potong rambut 0,9 %, dan yang lain seperti layanan foto copy atau pembikin produk kerajinan 9,9 %.
Tentang hal profile pemilik usaha yang menerima Banpres produktif dikuasai oleh wanita sekitar 64,4 %, dan lelaki 35,6 %. Disamping itu, rupanya sebagian besar pemilik usaha berawal dari barisan umur produktif di antara 34-44 tahun (33,1 %) dan 25-34 tahun (24,8 %).
Seterusnya, hasil dari survey dijumpai sebagian besar usaha dibangun di antara tahun 2010-2019 (69,7 persen), sedang cuman Sejumlah kecil usaha yang menerima BPUM yang dibangun di tahun 2020 (5,9 %).
Dan sebagian besar yang menerima banpres produktif adalah aktor usaha mikro di perkotaan (65 %) dan bekasnya di perdesaan (35 %). Di perkotaan aktor usaha banyak diusulkan oleh Pegadaian, BRI dan PNM. Sesaat di perdesaan banyak diusulkan oleh Bank Wakaf Mikro (BWM), Pergerakan koperasi, dan dinas koperasi.
Awalnya, Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf menulis sekitar 69 % yang menerima bantaun telah mencairkan dana Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM). Sesaat 31 % bekasnya belum lakukan pencairan.
Tentang hal data itu didapat hasil dari survey pengawasan program Banpres Produktif 2020 yang dikerjakan Kementerian Koperasi dan UKM dan Team Nasional Pemercepatan Pengendalian Kemiskinan (TNP2K).
Survey memakai sistem kuantatif dengan menyertakan 1.261 informan usaha mikro dan kualitatif sekitar 93 responden.
Berdasar hasil survey kontribusi BPUM dikerjakan pemerintahan, belum dicarikannya dana BPUM itu, sebab fakta mereka belum mempunyai waktu. Selain itu, ada banyak aktor UMK yang dalam proses aktivasi.
Dalam survey yang diterima merdeka.com, sekitar 75,6 % aktor UMK telah sukses lakukan aktivasi rekening. Sesaat masih ada 8,3 % yang menerima faedah yang tidakberhasil lakukan aktivasi rekening.
"Ini dikarenakan oleh rekening yang terblokir 61,9 % dan 25,7 % tidak mengenali fakta kenapa gagal lakukan aktivasi rekening," catat hasil survey itu.
Hasil survey dikerjakan pemerintahan mengatakan pemakaian dana kontribusi program BPUM banyak didistribusikan untuk pembelian bahan baku kembali lagi sekitar 88,5 %. Alat produksi 23,4 %, konsumsi 22,8 %, menabung 10,3 %, bayar hutang 6,8 %, dan yang lain 3,4 %.
"Pemakaian yang lain untuk ongkos sekolah anak dan ongkos penyembuhan keluarga yang sakit,"
Presiden Jokowi mengawasi jalannya pembagian bansos masyarakat yang terimbas Covis-19. Tiap masyarakat akan terima kontribusi sebesar Rp 600 ribu.